UPDATE COVID-19 INDONESIA

Makalah Agama Hindu "Sad Ripu"


MAKALAH
AGAMA HINDU

“Sad Ripu”




O L E H :



Nama : I Nyoman Ari Irawan
Kelas : VIII.2



SMP NEGERI 1 POLI-POLIA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sad Ripu Sebagai Aspek Diri yang Harus Dikendalikan” selesai tepat pada waktunya.

Tentu saja dalam penyelesaian makalah ini saya selaku penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu saya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu saya mohon saran dan kritik dari pembaca demi menyempurnakan makalah ini di kemudian hari.Saya berharap makalah yang saya tulis ini bisa menambah pengetahuan dan pemahaan tentang Sad Ripu tersebut. Sehingga bisa menjadi cerminan diri untuk menjai lebih baik.Tiada Gading Yang Tak Retak, saya mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Atas kritik dan sarannya saya ucapkan terima kasih.

“Om Shantih, Shantih, Shantih Om”

Poli-Polia, September 2019


Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................ 1
1.4 Manfaat ........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sad Ripu............................................................. 2
2.2 Contoh Perilaku Sad Ripu....................................................... 3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................ 5
3.2 Saran............................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sad Ripu atau enam musuh manusia. Sikap Sad Ripu ini banyak terdapat pada sifat setiap manusia. Setiap manusia memiliki sifat dan watak yang berbeda - beda oleh sebab itu dari setiap sifat dan watak tersebut manusia memiliki sifat Sad Ripu yang melekat pada diri mereka sendiri. Sad Ripu merupakan musuh yang sudah ada sejak manusia dilahirkan turun kedunia ini. Berbagai macam sifat yang mereka miliki memiliki arti yang berbeda-beda.

Sad Ripu berasal dari kata sad yang berarti enam dan ripu yang berarti musuh. Jadi Sad Ripu berarti enam musuh. Musuh yang dimaksud adalah musuh yang berasal atau bersumber dari dalam diri sendiri. Sesungguhnya Sad Ripu tersebut bibitnya telah terbawa bersamaan dengan karma wesana sejak kelahiran. Demikian juga dengan Sad Ripu akan selalu muncul akibat perpaduan dari Tri Guna, terutama antara sifat rajas dan tamas, Hal ini pun akibat dari rangsangan benda - benda dan pengaruh lingkungan pengendaliannya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada, yaitu:
  1. Apakah yang dimaksud dengan Sad Ripu?
  2. Apa sajakah contoh perilaku Sad Ripu di lingkungan masyarakat?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah yang berjudul Sad Ripu ini adalah:
  1. Untuk memmahami pengertian Sad Ripu.
  2. Untuk mengetahui contoh perilaku Sad Ripu di lingkungan masyarakat.
1.4 Manfaat

1. Manfaat Praktis
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelajaran darma atau kebaikan khusunya, tentang Sad Ripu, dampak, dan cara mengendalikannya

2. Manfaat Empiris
Memberi masukan dan pengetahuan kepada masyarakat tentang dampak Sad Ripu dan cara mengendalikan Sad Ripu, khusunya bagi masyarakat yang kurang memahami.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sad Ripu

Sad ripu berasal dari bahasa Sansekerta, dari kata sad yang berarti enam dan ripu yang berarti musuh. Jadi secara harfiah, Sad Ripu berarti enam musuh . Musuh yang dimaksud adalah musuh yang berasal atau bersumber dari dalam diri manusia sendiri. Enam musuh pada setiap orang dapat memengaruhi perilaku seseorang dalam kehidupannya. Sebagaimana tercantum dalam kekawin Ramayana, Bab I (Wirama Sronca), bait 4 sebagai berikut :
“Ragadi musuh mepareng
Rihati ya tongwanya tan madoh riawak
Yeka tan hana ri sira
Prawira wihikan sireng niti”

Artinya :

Keinginan (kama) dan semua jenis musuh yang terdekat yang ada di dalam hati (Pikiran) tempatnya tidak jauh dari badan sendiri. Yang semacam itu tidak ada dalam diri beliau (Dasarata) sifat ksatria yang dimilikinya,serta pintar dalam menjalankan pemerintahan.

Musuh – musuh yang terdapat dalam diri manusia sangatlah berbahaya jika dipupuk, dan dipelihara. Enam musuh manusia itu adalah sebagai berikut:

1. Kama

Kama adalah keinginan atau hawa nafsu yang dimiliki oleh manusia. Setiap manusia memiliki keinginan. Keinginan dapat bersifat positif dan negatif. Keinginan yang sifatnya positif dapat menumbuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif, dan selalu melakukan perbuatan yang baik.

2. Lobha

Lobha berasal dari kata lubh yang berarti tamak, rakus. Rakus merupakan sifat senang yang berlebihan dan tidak terkendali, sifat yang selalu ingin dipuaskan, sifat yang ingin mementingkan diri sendiri. Sifat-sifat seperti ini dimiliki oleh setiap orang, apabila kemunculan sifat ini tidak dikendalikan dengan pengetahuan dharma, tidak memiliki rasa welas asih, tatwam asi, dan satya, maka lobha seperti ini akan menjadi musuh. Ia akan mendatangkan rasa benci, rasa cemburu, rasa dendam, sehingga menimbulkan rasa gelisah, kurang aman, dan was-was.

3. Krodha

Krodha artinya marah. Orang yang dipengaruhi kemarahan dapat menjadi sumber dari penderitaan orang dan kesengsaraan. Krodha muncul diawali oleh ketidakpuasan, rasa kecewa, rasa dendam, dan rasa terhina. Krodha sangat mempengaruhi konsentrasi, rasa kesadaran, dan merusak keseimbangan serta kesucian bathin. Krodha yang tidak terkendali dapat memacu denyut jantung, merusak kerja syaraf sehingga sulitr berpikir tenang dan rasional, membuat syaraf tegang.

4. Moha

Moha adalah sifat bingung yang dapat menyebabkan pikiran menjadi gelap. Hal ini akan menyebabkan orang tersebut tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

5. Mada

Mada adalah mabuk. Orang mabuk pikirannya tidak berfungsi secara baik. Akibatnya, timbullah sifat–sifat angkuh, sombong, takabur dan mengucapkan kata–kata yang menyakitkan hati orang lain. Contoh mada ialah mabuk kekayaan, mabuk karena ketampanan. Mabuk juga dapat ditimbulkan karena minum-minuman keras.

6. Matsarya

Matsarya artinya sifat iri hati dan dengki. Iri hati, cemburu, seringkali muncul akibat dari kekecewaan, ketidakpuasan, ketidakadilan, dan kegagalan dalam menghadapi suatu peristiwa. Di satu pihak ada yang berhasil dengan mudah, sedangkan di pihak lain mengalami kegagalan dan hambatan. Sehingga pihak yang gagal merasa kecewa. Kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakadilan akan menimbulkan perasaan iri hati.

2.2 Contoh Perilaku Sad Ripu

Perilaku Sad Ripu dalam diri jika dipupuk denngan sifat negatif akan menjadi musuh, sedangkan jika dipupuk dengan sifat positif, akan menjadi perilaku baik.

1. Contoh Kama
  • Positif : Berkeinginan membantu orang yang tidak mampu, berkeinginan berbagi dengan orang lain, berkeinginan mengajari adik hal – hal positif, dan berkeinginan menjalin persaudaraan dengan orang lain.
  • Negatif : Berkeinginan memiliki barang orang lain, menginginkan sesuatu di luar kemampuan sendiri, berkeinginan menyakiti teman, berkeinginan merusak barang milik orang lain, dan berkeinginan menyakiti binatang dan tumbuhan.

2. Contoh Lobha
  • Positif : Bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan yang banyak dengan jalan yang benar, rajin belajar guna mendapatkan ilmu pengetahuan, dan rajin memberikan sumbangan pada orang lain yang membutuhkan.
  • Negatif : Mengambil hak orang lain, mengambil bagian dari milik saudara, makan makanan yang berlebihan, dan melakukan pemerasan terhadap orang lain.

3. Contoh Krodha
  • Positif : Marah kepada bawahan yang salah, marah kepada peserta didik yang tidak sopan, marah kepada orang yang berperilaku negatif di sekitar kita, dan marah kepada keluarga yang salah dalam berperilaku.
  • Negatif : Suka menghina orang tanpa alasan, suka mengeluarkan kata – kata yang tidak pantas pada orang lain, suka menantang orang untuk berkelahi, suka mencemooh, suka berbicara kasar pada orang lain, dan suka mengejek orang lain.

4. Contoh Mada
  • Positif : Minum minuman yang secukupnya untuk kesehatan, mabuk akan ilmu pengetahuan, dan mabuk akan ajaran agama.
  • Negatif : Suka minum minuman keras, suka berjudi, suka menganggap diri ganteng, suka tergila – gila pada uang, dan suka menyombongkan kepintaran.

5. Contoh Moha
  • Positif : Bingung dalam memecahkan masalah yang dihadapi sesuai ajaran agama, bingung dalam meningkatkan bhakti kepada Sang Hyang Widhi Wasa, dan bingung mencari solusi untuk meningkatkan semangat belajar.
  • Negatif : Suka berdiam diri, suka berbicara sendiri karena kehilangan orang disayanginya, suka mengambil keputusan yang keliru, suka tidak percaya diri, suka melihat sekeliling dengan tatapan kosong.

6. Contoh Matsarya
  • Positif : Iri terhadap nilai teman yang bagus, kemudian memacu untuk rajin belajar; iri terhadap teman yang rajin; iri terhadap kesuksesan teman.
  • Negatif : Suka membicarakan orang lain, sering mencibir orang, suka memfitnah orang lain, merasa tersaingi jika tetangga memiliki sesuatu yang baru, merasa malu jika dikalahkan oleh orang lain, dan membicarakan orang lain lebih jelek dari dirinya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uaraian – uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut:
  1. Sad Ripu berarti enam musuh . Musuh yang dimaksud adalah musuh yang berasal atau bersumber dari dalam diri manusia sendiri. Bagian – bagian dari Sad Ripu, yaitu: Kama,Lobha, Krodha, Moha, Mada, dan Matsarya.
  2. Perilaku Sad Ripu dalam diri jika dipupuk dengan sifat negatif akan menjadi musuh, sedangkan jika dipupuk dengan sifat positif akan menjadi perilaku baik.
  3. Musuh yang terdapat dalam diri dapat membawa dampak yang tidak baik dalam kehidupan. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan orang – orang disekitarnya. Jika musuh yang terdapat dalam diri tidak mampu dikendalikan, hal itu dapat menimbulkan dampak yang negatif, salah satunya adalah menndapat hukuman penjara karena melakukan tindakan kriminal.
  4. Sad Ripu dapat berakibat buruk, berbahaya bagi keselamatan, ketenangan, ketentraman, kesehatan, kebahagiaan, dan kecerdasan. Umat Hindu memiliki cara tersendiri untuk mengatasi Sad Ripu, diantaranya melakukan upacara Manusa Yadnya, yaitu potong gigi ( Mepandes )

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah:
  1. Kepada para pelajar diharapakan agar lebih memahami tentang Sad Ripu agar dapat membertahukan kepada masyarakat luas dengan benar (mampu memberikan Dharma Wacana)
  2. Kepada masyarakat khusunya umat beragama Hindu diharapkan agar berusaha untuk mengendalikan sifat – sifat Sad Ripu ini sesuai dengan ajaran agama.

DAFTAR PUSTAKA

http://kesenianremaja.blogspot.co.id/2016/01/makalah-sad-ripu.html

Belum ada Komentar untuk "Makalah Agama Hindu "Sad Ripu""

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel