Makalah Agama Hindu “Samkhya Darsana”
Kamis, 16 Januari 2020
Tambah Komentar
MAKALAH
AGAMA HINDU
“Samkhya Darsana”
O L E H :
I Ketut Febriana
SMA NEGERI 1 LADONGI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
AGAMA HINDU
“Samkhya Darsana”
O L E H :
I Ketut Febriana
SMA NEGERI 1 LADONGI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Om swastyastu,
Puji syukur penulis ucapakan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Samkhya Darsana” ini dengan tepat waktu.
Demikian penyusunan makalah ini dan penulis yakin bahwa masih banyak kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi sepurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita semua.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om
Ladongi, Februari 2019
Penulis
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Samkhya..................................................................................... 2
2.2 Pemahaman Samkhya.................................................................................. 2
2.3 Pendiri Ajaran Samkhya.............................................................................. 3
2.4 Sumber Ajaran Samkhya............................................................................. 3
2.5 Tujuan Akhir Ajaran Samkhya.................................................................... 3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 4
3.2 Saran............................................................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di India ada Sembilan aliran filsafat yang semuanya memiliki konsep yang berbeda dalam mencapai tujuan akhir. Tujuan akhir yang ingin dicapai ialah kelepasan atau kebahagiaan yang tertinggi. Kesembilan aliran filsafat itu dibagi atas dua kelompok yaitu Astika dan Nastika. Kelompok Astika adalah kelompok filsafat yang mengakui kewenangan atau otoritas dari Veda.
Salah satu bagian dari kelompok Astika ialah Samkhya Darsana. Untuk mengetahui metafisika, epistimologi, etika serta pemahaman yang lebih mendalam mengenai Samkhya Darsana, maka penulis menyusun makalah ini guna menyediakan informasi dan wawasan mengenai Samkhya Darsana.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
- Bagaimana pengertian dan pemahaman Samkhya Darsana?
- Siapa pendiri serta darimana sumber ajaran Samkhya Darsana?
- Bagaimana metafisika dan etika dalam Samkhya Darsana?
- Apakah yang menjadi tujuan akhir ajaran Samkhya?
1.3. Tujuan
Penulisan makalah “Samkhya Darsana” ini memiliki tujuan sebagai berikut:
- Memahami dan menjelaskan tentang Samkhya Darsana.
- Menjelaskan tentang pandangan Samkhya terhadap Makrokosmos dan Mikrokosmos.
- Memahami aspek metafisika, serta etika Samkhya.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Samkhya
Samkhya adalah salah satu sistem filsafat India yang mengakui Veda sebagai otoritas tertinggi. Oleh sebab itu Samkhya dikelompokkan kedalam Astika (ortodok). Jika dilihat dari bentuk katanya, Samkhya berasal dari dua urat kata yaitu “Sam” dan “Khya”. Sam diartikan sebagai bersama-sama dan Khya diartikan sebagai bilangan, jadi secara harfiah Samkhya berarti bilangan bersama-sama.
Kata Samkhya digunakan dalam Sruti dan Smerti, dimana masing-masing digunakan dalam pengertian pengetahuan dan tindakan, sehingga kata Samkhya ini juga memiliki arti pengetahuan yang benar. Perkataan Samkhya juga berarti pengetahuan yang sempurna, yang dimaksud adalah filsafat tentang sesuatu yang memberi pelajaran untuk mengenal diri sendiri secara metafisik. Istilah Samkhya juga dipergunakan dalam pengertian Vicara, yaitu perenungan filosofis.
2.2. Pemahaman Samkhya
Ajaran Samkhya disebut realistis, dualistis dan pluralitas. Disebut relistis karena mengakui realitas dunia ini yang bebas dari roh. Disebut dualistis karena prinsip ajarannya ada dua realitas yang berdiri sendiri saling bertentangan dan dapat dipadukan, yaitu purusa dan prakerti. Dan Samkhya disebut plurslisme karena mengajarkan bahwa purusa itu beranak sekali.
Dalam Sarva Darsana Samgraha, yaitu suatu system filsafat Hindu mengatakan kata Samkhya (sankhya) itu artinya adalah jumlah. Dan sistem ini memberikan 25 prinsip terjadinya alam semesta setelah dua asas yaitu purusa dan prakerti sehingga berkembanglah sebagai penyusun alam semesta dan tubuh manusia itu sendiri. 25 prinsip (tattwas) yang diberikan oleh Samkhya Darsana.
Ajaran pokok dari Samkhya adalah adanya dua realitas asasi yaitu Purusa dan Pekerti atau asas kejiwaan dan asas kebendaan yang merupakan asal mula dari segala sesuatu. Dalam Samkhya Darsana menggunakan tiga sistem pembuktian yang disebut dengan Tri Pramana, yaitu : Pratyaksa pramana (pengamatan), Anumana pramana (penyimpulan) dan Apta wakya (benar, sesuai dengan Veda dan guru yang mendapatkan wahyu).
Sedangkan pengamatan ada dua, yaitu Nirwikalpa dan Sawikalpa. Nirwikalpa adalah pengamatan yang tidak menentukan yang ada hanya pengenalan objek sebagai sesuatu bukan sebagai benda yang jelas identitasnya. Sedangkan sawikalpa adallah pengamatan yang menentukan ia merupakan hasil analisis sintesis dan interprestasi alam pikiran.
2.3. Pendiri Ajaran Samkhya
Sistem ajaran Samkhya ini dicetuskan oleh Maha Rsi Kapila. Rsi Kapila ini lahir dari ibu yang bernama Devahuti dan ayahnya adalah Kardama. Dari ibunyalah Rsi Kapila ini mendapatkan ajaran-ajaran filsafat, dan apa yang menjadi konsep system ini ditulis dalam sebuah buku Samkhya Sutra. Rsi Kapila sering dipanggil dengan sebutan Rsi Kapila Muni, dikatakan sebagai Putra Brahma dan Avatara Visnu.
2.4. Sumber Ajaran Samkhya
Meskipun Samkhya kadangkala dikatakan sebagai ajaran yang bersifat atheistik namun Samkhya menggunakan Veda sebagai otoritas tertingginya. Samkhya menggunakan Veda sebagai dasar pengembangan kebenaran Hindu. Selain Veda, Samkhya juga menggunakan Chandogya Upanisad, Prashna Upanisad, Katha Upanisad, dan Svetasvatara Upanisad. Dan yang tidak kalah penting dalam ajaran Samkhya adalah Mahabharata yang termuat dalam kitab Bhagawadgita.
2.5 Tujuan Akhir Ajaran Samkhya
Tujuan akhir dari Ajaran Samkhya adalah kelepasan. Kelepasan dapat dicapai oleh seseorang bila orang tersebut menyadari bahwa purusa tidak sama dengan alam pikiran, perasaan, dan badan jasmani. Bila seseoarng belum menyadari hal itu, maka ia tidak akan dapat mencapai kelepasan, akibatnya ia mengalami kelahiran yang berulang-ulang.
Jalan untuk mencapai kelaepasan adalah melalui pengetahuan yang benar, latihan kerohanian yang terus menerus, merealisasikan perbedaan purusa dan prakerti serta cinta kasih terhadap semua makhluk. Dengan demikian samkhya menekankan pada jalan jnana dalam wujud wiweka dan kebijaksanaan untuk melepaskan purusa dari jebakan prakerti.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Samkhya berasal dari dua urat kata yaitu “Sam” dan “Khya”. Sam diartikan sebagai bersama-sama dan Khya diartikan sebagai bilangan, jadi secara harfiah Samkhya berarti bilangan bersama-sama. Samkya memiliki tiga sifat yang mendalam yaitu dualistis, realistis dan pluralistis.
Sistem ajaran Samkhya dicetuskan oleh Maha Rsi Kapila.
Sistem ajaran Samkhya dicetuskan oleh Maha Rsi Kapila.
Samkhya menggunakan Veda sebagai dasar pengembangan kebenaran Hindu. Selain Veda, Samkhya juga menggunakan Chandogya Upanisad, Prashna Upanisad, Katha Upanisad, dan Svetasvatara Upanisad. Dan yang tidak kalah penting dalam ajaran Samkhya adalah Mahabharata yang termuat dalam kitab Bhagawadgita.
Ajaran Samkhya secara metafisis mengemukakan pokok-pokok ajaran purusa, prakerti,tri guna,penciptaan alam semesta dan atheistik.
Dalam konsep samkhya, manusia yang lahir di dunia, terikat oleh penderitaan (dukha) yang berjumlah tiga, yaitu : 1). Adhyatmika : penderitaan yang disebabkan oleh penyebab psiko-fisika intra organik yang mencakup semua penderitaan fisik dan mental, 2). Adhidaiwika : penderitaan yang disebabkan oleh penyebab super natural, 3). Adhibhautika : penderitaan yang disebabkan penyebab alam ekstra organik seperti manusia atau binatang.
Tujuan akhir dari Ajaran Samkhya adalah kelepasan.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini semoga para pembaca dapat mengembangkan sekaligus menambah wawasan tentang Samkhya darsana dan tentunya dapat menyusun makalah yang lebih baik dari makalah yang kami buat.
DAFTAR PUSTAKA
https://witriblog.wordpress.com/2015/12/05/samkhya-darsana/
Belum ada Komentar untuk "Makalah Agama Hindu “Samkhya Darsana”"
Posting Komentar